Rabu, 03 Desember 2008

The World's Greatest Phenomenon

17.58 / 2 comments






Global Financial Crisis

Belakangan ini, Global Financial Crisis merupakan permasalahan besar bukan hanya di Indonesia melainkan di sleuruh dunia. Hal ini lebih berbahaya daripada krisis moneter tahun 98 lalu, karena kali ini dampaknya mengena ke seluruh dunia, bahkan Amerika Serikat yang selama ini menjadi Negara adikuasa terutama dalam bidang perekonomian dan politik. Hal ini disebabkan karena pemerintah sudah tak mampu lagi mengatur stabilitas monetre nasional sendiri karena fungsinya sudah kalah oleh paham neoliberalisme. Namun, beberapa contoh utama neoliberalisme yang menyebabkan krisis global ini adalah hadirnya full-power dari perbankan dan perasuransian.

1. Bank
Bank adalah lapangan pencaharian bagi para ahli ekonomi untuk mendapat untung dari keadaan umumnya yang berlaku antara produsen dan konsumen, secara sah menurut hukum yang berlaku. Bank mendapatkan sebagian besar untungnya melalui bunga pinjaman. Kelompok peminjam uang dari bank, hanya karena terpaksa oleh kekurangan dana bagi keperluan tertentu, harus membayar kembali sebanyak uang yang dipinjamkan ditambah dengan bunga uang untuk kelompok 1 dan 2 sebanyak persentase dan selama watu yang disepakati. Dan seiring dengan berjalannya waktu, bunga pinjaman bank akan terus naik sehingga peminjam uang bank itu terpaksa menaikkan harga unit produksinya sebesar bunga uang yang harus dibayar kepada bank. Sekiranya kenaikan harga itu tidak dilakukan maka pembayaran bunga uang bank tidak mungkin terpenuhi. Akibatnya rakyat umum terpaksa membeli barang-barang lebih mahal, dan hal ini menimbulkan inflasi tak terkendali, juga disebut resesi ekonomi waktu mana biasanya pemerintah melakukan tindakan moneter yang nyatanya merugikam mayoritas penduduk. Tindakan moneter demikian perlu terlaksana agar roda pemerintahan negara berjalan terus.Menurut suatu badan penelitian, rakyat umum selaku konsumen selalu dirugikan karena mereka terpaksa membeli barang-barang kebutuhan hidup lebih mahal 20 persen tiap tahun.

2. Asuransi
Dewasa ini, perusahaan asuransi semakin menjamur di mana-mana, seperti Asuransi jiwa, mobil, kapal, pesawat dan sebagainya. Semuanya bekerja sama dengan bank dalam sistem bunga uang. Pegawai asuransi itu sendiri nantinya menabungkan uang pesertanya kedalam bank dengan memungut bunga uang yang berasal dari peminjam-peminjam yang butuh diantara masyarakat ramai. Dan ini membuat kita kembali pada permasalahan perbankan tadi yang menjadi akar krisis global

DAMPAK GLOBAL FINANCIAL CRISIS

1. Karena AS pun terkena dampak krisis global, maka ini berimbas pada jumlah ekspor barang Indonesia ke AS yang semakin berkurang. Hal ini menyebabkan berkurangnya keuntungan yang dicapai oleh Negara kita.

2. Selain berdampak pada perekonomian, krisis global juga dapat membuat keadaan keamanan Negara kita terancam sebagai contoh kecilnya kasus pembunuhan bos roti di Surabaya yang tega menghabisi keluarganya secara sadis. Setelah di telisik lebih lanjut penyebab utama pembunuhan tersebut ialah karena sang bos kalah main saham sehingga mengalami kerugian yang sangat besar. Hal ini disebabkan karena krisis global yang mendunia sehingga harga dollar, euro, poundsterling dan lain-lain menjadi tidak menentu sehingga menyebabkan arus perputaran uang di dunia menjadi kacau. Berikut ini sekilas cerita pembunuhan tersebut yang diambil dari Koran Surya tanggal 26 September 2008:

Kasus pembunuhan keluarga sendiri yang disusul dengan aksi bunuh diri karena stress akibat kalah valas terjadi di Surabaya.

Di dalam sebuah kamar tidur seluas 9 m2, Zanuar Stefanus, seorang juragan pabrik roti, 38, tewas mengenaskan. Matanya melotot, mulutnya menganga, dan tangannya kaku memegang pisau yang masih tertancap di perutnya.

Di sekeliling mayat Zanuar, ada tiga mayat lain. Ketiga mayat tersebut dikenalinya sebagai Seniwati alias Sien (istri Zanuar),36; Jonathan Jansen Sutanto, 5; dan Christopher Kevin Sutanto, 3. Dua nama yang disebut terakhir ini tak lain adalah anak pasangan Zanuar-Seniwati.

Referensi:
http://www.antara.co.id/arc/2008/10/15/2-4-tahun-akan-rasakan-dampak-krisis-global/
Koran Surya, tanggal 26 September 2008


ANALISA:
Karena kami bukan praktisi politik atau ekonomi yang benar-benar bisa memahami apa yang sedang terjadi di dunia kita sekarang ini. Kami hanya bisa berpendapat dan menghimbau setiap pihak untuk berhenti bermain valas atau saham. Memang Amerika Serikat sedang menggenjot roda perekonomiannya agar tidak terkubur dampak krisis global sehingga dollar AS bisa mencapai angka belasan ribu. Orang-orang tentu tertarik untuk membeli dollar dengan harapan dollar AS akan terus naik dan naik. Namun, kita tak akan bisa memprediksi masa depan terutama karena kondisi perekonomian di seluruh dunia sedang tidak stabil. Karena itu, daripada merugi atau membuang uang membeli dollar, lebih baik digunakan untuk hal-hal yang lebih penting dan PASTI!

Free Music
Free Music
Free Music